Kamis, 10 Juni 2010

AYO KURSUS BIAR TIDAK NGANGGUR

Sepertinya angka pengangguran masih tinggi bagi warga masyarakat yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Malah yang telah menyelesaikan bangku kuliah masih banyak juga yang belum masuk ke dunia kerja. Salah satu peluang bagi masyarakat Majalengka melihat situasi dan kondisi saat ini solusi yang harus ditempuh dengan mengikuti pendidikan keterampilan atau pelatihan kursus yang ada di Majalengka.


Jenis keterampilan yang dimiliki di lembaga kursus beraneka ragam. Diantaranya kursus menjahit, tata rias pengantin, otomotif, tata rias rambut, komputer, bahasa inggris, las dan banyak lagi yang lainnya. Dari semua jenis ini ada di beberapa lembaga kursus seperti lembaga keterampilan dan pelatihan (LKP) Mandala Jaya dengan jenis keterampilan bahasa inggris, LKP Heidy jenis keterampilan tata rias pengantin, LKP Mustika Wangi jenis otomotif dan banyak lagi lembaga keterampilan lainnya.


Menurut penjelasan Kasi Dikmas dan Kursus PNF Disdik Majalengka, Popi Sri Sopiati, S.Pd, M.Pd, hasil keterampilan warga belajar yang telah mengikuti pendidikan di LKP akan menambah wawasan, kompetensi serta kemampuan keterampilan yang tinggi sehingga akan siap untuk memasuki dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Ini merupakan program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan khususnya di Kabupaten Majalengka. Pendidikan non formal harus selalu bekerja keras dan memiliki kemauan yang tinggi untuk meningkatkan inovatif, Kreatif dan kompetensi dalam memberikan layanan masyarakat sejalan dengan tuntutan situasi dan kondisi saat ini masyarakat sedang membutuhkannya.


Sampai saat ini setelah saya melaksanakan uji kelayakan lembaga kursus di 26 Kecamatan ada 86 lembaga keterampilan dan pelatihan yang ada di Kabupaten Majalengka. Lembaga tersebut sudah memiliki nomor induk lembaga kursus (NILEK) lembaga yang telah diakui kelegalitasannya oleh Depdiknas yang jelas didalamnya lembaga tersebut telah memiliki ijin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. Dengan memiliki Nilek tersebut dan online di internet akan memberikan pencerahan bagi lembaga kursus yang ada di Kabupaten Majalengka karena dengan Nilek ini merupakan persyaratan apabila akan mengajukan program bantuan kepada pemerintah walaupun ajuan program akan dilaksanakan dengan kompetitif harus sesuai dengan uji kelayakan bagaimana lembaga kursus itu berdiri tegak tapi tidak odong-odong dalam artian on atau off. Lembaga yang betul-betul memiliki persyaratan yang ditempuh apakah itu strukturnya, administrasinya, sekretariatnya, tempatnya, warga belajarnya, instrukturnya yang memiliki kompetensi benar-benar sesuai dengan yang diharapkan, dan sebaliknya apabila lembaga tersebut tidak jelas lebih baik untuk tidak melanjutkan dan akan ditarik ijin operasionalnya oleh kami, paparnya


Lembaga kursus selain telah memiliki Nilek juga ada yang telah memperoleh akreditasi ban PNFI Depdiknas diantaranya LKP Mustika Wangi, LKP Heidy dan LKP Juwita, LKP Novi dan selanjutnya akan ada penilaian kinerja lembaga yang lainnya sebagai motivasi untuk maju berkembang mengikuti program akreditas dan selama ini pula banyak lembaga kursus yang layak untuk mengikutinya, kemungkinan akan diajukan di tahun 2010 ini.


Sedangkan program tempat uji kompetensi (TUK) di Kabupaten Majalengka baru ada di LKP Heidy Jatiwangi. Jenis keterampilan tata rias pengantin sebagai pengganti ujian Nasional sekarang namanya uji kompetensi. “Saat bulan ini pula LKP Heidy pimpinan Ny. Ema Sulistiana telah melaksanakan uji kompetensi dan yang hadir sebagai pesertanya dari Kabupaten Kuningan, Tasik, Garut dan Majalengka. Hasilnya diumumkan saat itu pula oleh Ibu Nuryati dari Depdiknas,� ungkapnya.


Kabupaten Majalengka mendapat prestasi yang perlu dibanggakan dalam kegiatan hari Aksara Internasional di Cilegon mendapat Juara 3 Widia Karya bhakti kursus bidang pengabdi narasumber yang diraih oleh Ny. Ema LKP Heidy, Sdr Indra mendapat Juara ke 1 lomba IT dalam rangka Jambore Jaya Giri Bandung. Bapak Soleh dari LKP Dua Sobat Palasah mendapat juara kelembagaan dan instruktur keteladanan tingkat Provinsi.


Prestasi lainnya dalam kegiatan Ekspo kursus di Metro Mall tingkat Provinsi, Kabupaten Majalengka meraih juara stand terbaik dan juara umum ekspo kursus mendapat piala bergilir Ibu Gubernur Jawa Barat. Semua kegiatan program dan prestasi yang ditempuh berkat kerjasama sinergitas antara Dinas Pendidikan khususnya bidang pendidikan non formal, Pemerintah Daerah, lembaga kursus dan para penilik yang ada di Kecamatan dan juga semua unsur yang terkait, Jelasnya dengan bangga. (Hary - DETEKSI)

TK BERNAUNG DIBAWAH PAUD

Munculnya peraturan Presiden (Perpres) No. 24/2010 terkait keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), secara tegas membatalkan rencana penghapusan lembaga pendidikan bagi anak usia dini itu. Menurut Kabid Pendidikan Non Formal (PNF) Disdik Drs. H. Elon Sukalam, MM. mengatakan, adanya perpres telah menegaskan bahwa PAUD dianggap dibutuhkan bagi kualitas anak-anak.

Berdasarkan perpres tersebut, keberadaan lembaga Taman Kanak-kanak (TK) kini berada dibawah PAUD. Hal ini secara jelas tertuang dalam pasal 440 dan 441 perpres No. 40/2010.

Dalam pasal tersebut diungkapkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal memiliki tugas untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis. Dengan Perpres ini secara tegas menjelaskan jika kedudukan TK dan Kelompok Bermain (Kober) sejajar dibawah naungan PAUD. Kedepan TK akan menjadi PAUD Formal dan Kober menjadi PAUD Non Formal.

Elon mengaku kagum dengan perkembangan PAUD di Kabupaten Majalengka yang cukup pesat. Hal itu menunjukkan tingginya animo masyarakat dalam mendukung percepatan pendidikan di Majalengka.

Sedikitnya berdasarkan data yang kami miliki saat ini, di Majalengka tercatat ada sekitar 3000 lembaga PAUD yang telah melakukan layanan pendidikan. Rata-rata didirikan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang cukup peduli dengan perkembangan pendidikan anak usia dini. (Sumber : Radar Majalengka - 29/05/2010)